Kamis, 05 Maret 2015

Content Analysis

Di pos yang kemaren-kemaren, Nanda sempat ngebahas tentang penelitian skripsi Nanda tentang Content Analysis. Asli, buat yang mau skripsi ajuin aja metode content analysis soalnya kita ga perlu turun lapang ngambil data, ga perlu galau karna ditolak responden. Kita cuma butuh bersabar membaca ribuan data, itu aja kok.

Nah, kali ini disini Nanda mau share sedikit tentang content analysis, abstraknya aja tapi, heheh

NANDA FIRA PRATIWI. Content Analysis of Green Claims in Newspaper Advertisements. Supervised by UJANG SUMARWAN.
      
The aim of this study was to analyze the contents of newspaper advertisements which use green claim using content analysis method. There are four variables which have been analyzed, kind of product, characteristics of newspaper advertisements, message appeals, and green claim which comprises key term and nature of claim. Analyzed advertisements took from Harian Kompas in a period from December 1st 2012 until January 31st 2013. Furthermore, those advertisements evaluated by Undang-undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999 (UUPK) and Etika Pariwara Indonesia (EPI). An evaluation shows that there are only 3 advertisements fulfilled  Undang-undang Perlindungan Konsumen’s advertising standards, 77 advertisements fulfilled Etika Pariwara Indonesia’s advertising standards and only 2 advertisements fulfilled both standards. Descriptive analysis showed that there are 73 advertisements had objective green claim. A managerial implication of this research is requirement to producer to pay more attention toward advertisement certainty in order to increasing consumer welfare. 

Keywords: EPI, consumer welfare,  content analysis, UUPK, standard

Rabu, 04 Maret 2015

Meme-Memean

Pada era digital yang amat sangat berkembang ini (ciaaa, ngeri), menurut Nanda seni itu jadi milik siapa aja, setiap orang bisa kreatif, setiap orang bisa share apa aja yang ada dipikirannya secara spontan. Setiap orang juga sekarang bebas menunjukkan pemikirannya yang mungkin secara mainstream itu 'nyeleneh'. Bahkan, 'otak gesrek' kadang menjadi kebanggaan karena katanya orang yang otaknya gesrek itu lebih seru dan asik dibawa temenan.
Alhasil, jadilah banyak pelawak digital yang bisa kita temui ga cuma di blog, tapi di socmed kayak instagram, twitter, path, line, facebook, dan buanyak lagi. Cara ngelawak mereka pun ga melulu dalam bentuk video atau suara, tapi bisa lewat gambar kayak Meme Comic.
Nah, biar ga ketinggalan zaman, Nanda pun mencoba bikin beberapa meme, taraaaaa

1. Waktu jamannya lagi beredar istilah 'Aku Mah Apa Atuh', Nanda pun bikin Aku Mah Apa Atuh



2. Terus muncullah Ibu Polwan yang diwawancara di program Net86 yang merasa sedih, Nanda ga mau kalah dan kaitin itu dengan kejadian di kantor.





3. Ini sih dibikin karena Nanda lagi galau gundah gulana





Sekian, wassalam, jangan lupa untuk selalu jadi kreatif, yaaahh walaupun ga kreatif-kreatif banget sih, hahaha.