Minggu, 27 November 2011

Hujan dan Sepatu Karet


Hujan, merupalkan suatu keadaan dikala bumi basah diguyur jutaan tetes air yang jatuh bersama. Kadang, diawali dengan selimut abu-abu yang menutup langit, lalu selimut itu akan robek dan mengeluarkan rinai-rinai nan imut, kemudian disusul dengan tetesan yang lebih besar, dan itulah hujan.
Di Indonesia, ada satu kota yang dinamakan dengan kota hujan, yaitu Bogor. Dan saat ini aku tinggal disini untuk melanjutkan studi tingkat tinggi ku. Namun, sekarang kota hujan yang terkenal dingin itu keadaannya tidak lagi dingin. Gelar Kota Hujan itu dipatahkan oleh efek pemanasan global yang mengglobal hingga Bogor, tempat ini panas, dan hujan turun tidak menentu, entah setiap hari, entah seminggu sekali, entah pagi, entah sore, entahlah. Ia datang tanpa permisi dan pergi tanpa pamit. Namun, di akhir tahun ini, hujan turun secara rutin hampir setiap hari. Dan hujan....ternyata memang indah dan membawa kesejukan.
Hujan adalah ketika becek dimana-mana.
Hujan adalah ketika warna bumi yang oranye menjadi kelabu.
Hujan adalah ketika ayah-ayah melarang anak-anak mereka bermain di luar.
Hujan adalah ketika katak mulai mengorek sahut menyahut.
Hujan adalah ketika jemuran tak kunjung kering.
Hujan adalah ketika sekoteng dan bandrek menjadi ramai pelanggan.
Hujan adalah ketika musim kawin tiba, banyak yang kawin, siapapun itu.
Hujan adalah ketika jalanan menjadi sempit karna banyak orang berpayung.
Hujan adalah ketika orang bermotor dengan jas hujan berwarna warni mendominasi jalan.
Hujan adalah ketika banyak orang berteduh.
Hujan adalah ketika sepatu karet menjadi andalan untuk berangkat kuliah.
Ya, sepatu karet, bagai primadona, hampir setiap kaki dari ribuan mahasiswa disini memiliki sepatu karet, mulai dari yang berharga 20 ribu, hingga yang berharga ratusan ribu.
Material uniknya yang tidak meyerap air dan mudah dibersihkan serta bobotnya yang ringan mungkin dapat dijadikan alasan kenapa Ia menjadi ratu sepatu disini. Saat hujan, sepatu yang ada di teras menjadi basah, semua mengeluh. Namun, semua keluhan itu seakan sirna ketika kita teringat akan sepatu karet, sepatu ajaib, sepatu yang bisa diandalkan.

2 komentar: