Sabtu, 17 Maret 2012

Manajemen Keuangan Keluarga itu Wajib!!

Condo iko tio, nosib ghang mamotong, ujan saminggu golak wak seghong (seperti inilah nasib orang memotong, hujan seminggu tertawa kita miring)

Potongan kalimat diatas adalah sebuah lirik lagu dari daerah nanda, kabupaten kecil di perbatasan Riau Sumatera bernama Kampar. Penduduk disana mayoritas bermata pencarian sebagai petani karet, profesi tersebut dinamakan 'motong'. Karena, petani karet disana memotong kulit pohon karet yang sudah cukup umur untuk dipotong hingga pohon tersebut mengeluarkan getah yang nantinya ditampung didalam tempurung kelapa hingga beku. Setiap seminggu sekali petani-petani atau 'pamotong' tersebut menjual getahnya dengan harga (kalo ga salah) 7 ribu rupiah per kilogramnya. Rata-rata dalam sehari pamotong tersebut bisa menghasilkan 10-30 kg karet. Berarti, dalam sehari pendapatan mereka 70-210 ribu rupiah, dan dalam seminggu yaitu sebesar 490.000 - 1.470.000. Pendapatan yang sangat besar untuk seorang petani. Di kampung nanda, tidak semua masyarakatnya memiliki kebun karet sendiri untuk dipotong. Namun banyak juga yang menjadi buruh di kebun orang. Tetapi mereka tidak terbunuh oleh tuan tanahnya karena sistem di kampung nanda menggunakan sistem bagi hasil 2/3 untuk penggarap dan 1/3 untuk tuan tanah. Suatu sistem yang adil dan tidak merugikan pihak manapun.
Namun sayangnya, pendapatan tersebut hanya pendapatan impian yang terhalang oleh musim yang tidak menentu. Ketika sore hari atau malam turun hujan, maka keesokan harinya pamotong tidak dapat ke kebun karena pohon karet akan basah dan getah yang menetes akan bercampur dengan air, tidak dapat dijual karena tidak dapat diproduksi lebih lanjut. Lebih memprihatinkan lagi, hujan tidak turun sekali seminggu, tapi bisa beberapa kali dalam seminggu bahkan seminggu penuh, dan pendapatan tadi sekali lagi hanya impian pamotong. Selain itu, harga bahan makanan di Bogor dengan di kampung nanda juga berbeda jauh, jika di bogor nanda bisa makan nasi dengan lauk ayam seharga 5 ribu rupiah, tetapi di kampung nanda uang 5 ribu rupiah hanya seharga mi instan + telur.
Masalah yang ingin nanda bahas disini bukan keinginan pamotong akan kebijakan pemerintah daerah dan inovasi peneliti untuk membantu para pamotong. Tetapi, yang penting disini adalah bagaimana pamotong bisa memberdayakan kehidupannya sendiri dan keluarganya dengan satu cara, yaitu manajemen keuangan. Manajemen keuangan keluarga merupaka hal wajib yang seharusnya dimengerti oleh pamotong di kampung nanda. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengurangi keinginan untuk memiliki barang ini dan itu yang memiliki nilai prestise dengan cara kredit. Disini nanda tidak munafik dengan yang namanya sifat manusia yang tidak pernah puas, tapi sifat tersebut harusnya ditekan dengan kebiasaan menabung secara mandiri, barulah ketika uang yang kita miliki cukup, kita bisa membeli barang. Selain itu, pamotong juga dapat membuat daftar belanja dan harus dipatuhi, dengan harapan pamotong tidak kalap berbelanja ketika musim panas dan kelaparan ketika musim hujan. Berhutang dalam manajemen keuangan itu menurut nanda tidak masalah, asalkan tujuannya benar-benar untuk memenuhi kebutuhan pangan; kebutuhan, bukan keinginan. Artinya, disini para pamotong juga harus mengerti yang mana kebutuhan dan yang mana kebutuhan, yaitu sesuatu yang tidak benar-benar menjadi keperluan kita yang mendesak yang harus segera dipenuhi.

Andai saja nanda tau tentang penerapan manajemen keuangan ini dari dulu, mungkin keadaan pamotong di kampung nanda bisa lebih baik. Sekarang, yang harus nanda usahakan dalam diri nanda adalah bagaimana mengikhlaskan diri untuk kembali ke kampung dan memberdayakan masyarakat disana, bukan semata mengejar gelar tinggi dan jalan-jalan keluar negeri tanpa sadar bahwa orang di kampung saat ini untuk bermimpi punya gelar sarjana saja tidak berani karena terkendala dana.
Published with Blogger-droid v1.6.6

Selasa, 13 Maret 2012

Jumat, 02 Desember 2011

Back to December

'siapa yg ga nangis sih yang, kalo ditinggal ibunya'

deg, mungkin nanda emang salah buat ngelarang mas abror nangis waktu dia lg ngerasain sedih, sedih yang dulu hampir nanda rasain waktu mama operasi, tp itu hampir, sedangkan mas abror sekarang ngerasain itu, nyata, benar-benar nyata dan ga bisa dihindari, Umi nya meninggal dunia, 2 Desember 2011.
Berita sakitnya emg udah nanda dengar beberapa bulan terakhir, mulai dari radang usus, ampe operasi usus buntu, disusul ama kanker hati, dan berita extra duka ini.
Nanda nyesel, kenapa dulu waktu almarhumah kesini ngejenguk mas abror nanda ga mau nemuin, karena satu alasan, waktu itu nanda baru jadian, nanda malu, dan nanda belum siap buat ketemu ama yg katanya itu 'calon mertua' nanda.
Sekarang, penyesalan ya tinggal kata yang bisa nanda sebut2 buat sekarang.

"Umi, boleh ga nanda ikut manggil umi??, atau manggil bu guru??, atau manggil tante??. Yauda, umi aja deh..
Maaf yaaa kemaren nanda ga mau ketemu, nanda malu.
Umi yang baik hati, nanda tau Umi, karna anak-anak umi hatinya juga baik.
Umi, mas abror sering bilang kalo dia ingat umi kalo liat nanda lg meriksa tugas praktikan nanda, umi tau ga??, nanda jg senang menjadi guru, seperti profesi umi saat ini.
Umi, mas abror jg pernah bilang kalo umi mau punya menantu yg muslimah seperti umi, tp maaf.., nanda belum bisa mi.
Umi, ga usah khawatir dengan mas abror, sebisa mungkin nanda ngejaga dia, entah itu sampai hari ini saja, bulan depan, tahun depan, atau sampai nanda juga menyusul umi, nanda bakal berusaha sayang ama mas abror.
Umi, nanda jg sering denger tentang resep harian umi dirumah, sebenernya nanda berharap nanti punya kesempatan buat belajar masak ama umi, tapi tenang mi.., mama nanda jg jago masak kok, dan menurut nanda mas abror itu ga rewel masalah makan, hehe
Umi, umi jg ga usah khawatir ama naufal ama cahya, bahkan ama ayah sekalipun, umi itu orang baik, pasti bakal banyak yang berbaik hati ama mereka, dan nanda jg berusaha bersikap baik ama mereka.
Umi, seandainya kta punya kesempatan bertemu, nanda ingin belajar banyal tentang agama sm umi.
Umi, seandainya jga kemaren kita sempet ketemu, pasti sekarang nanda punya kenangan sm umi.
Umi, mendengar kisah tentang umi saja nanda sudah tau sosok umi, bu guru fiqih yg baik hati.
Salam sayang nanda, nanti dititipin ke mas abror dan cahya aja yaaa mi, nanda ga berani ikut ke surabaya, karna nanda malu dan ga tau harus ngapain kalo nyampe disana.
Umi, tenang disana, karna disini banyak yg bakal ngedoain umi"

Minggu, 27 November 2011

Hujan dan Sepatu Karet


Hujan, merupalkan suatu keadaan dikala bumi basah diguyur jutaan tetes air yang jatuh bersama. Kadang, diawali dengan selimut abu-abu yang menutup langit, lalu selimut itu akan robek dan mengeluarkan rinai-rinai nan imut, kemudian disusul dengan tetesan yang lebih besar, dan itulah hujan.
Di Indonesia, ada satu kota yang dinamakan dengan kota hujan, yaitu Bogor. Dan saat ini aku tinggal disini untuk melanjutkan studi tingkat tinggi ku. Namun, sekarang kota hujan yang terkenal dingin itu keadaannya tidak lagi dingin. Gelar Kota Hujan itu dipatahkan oleh efek pemanasan global yang mengglobal hingga Bogor, tempat ini panas, dan hujan turun tidak menentu, entah setiap hari, entah seminggu sekali, entah pagi, entah sore, entahlah. Ia datang tanpa permisi dan pergi tanpa pamit. Namun, di akhir tahun ini, hujan turun secara rutin hampir setiap hari. Dan hujan....ternyata memang indah dan membawa kesejukan.
Hujan adalah ketika becek dimana-mana.
Hujan adalah ketika warna bumi yang oranye menjadi kelabu.
Hujan adalah ketika ayah-ayah melarang anak-anak mereka bermain di luar.
Hujan adalah ketika katak mulai mengorek sahut menyahut.
Hujan adalah ketika jemuran tak kunjung kering.
Hujan adalah ketika sekoteng dan bandrek menjadi ramai pelanggan.
Hujan adalah ketika musim kawin tiba, banyak yang kawin, siapapun itu.
Hujan adalah ketika jalanan menjadi sempit karna banyak orang berpayung.
Hujan adalah ketika orang bermotor dengan jas hujan berwarna warni mendominasi jalan.
Hujan adalah ketika banyak orang berteduh.
Hujan adalah ketika sepatu karet menjadi andalan untuk berangkat kuliah.
Ya, sepatu karet, bagai primadona, hampir setiap kaki dari ribuan mahasiswa disini memiliki sepatu karet, mulai dari yang berharga 20 ribu, hingga yang berharga ratusan ribu.
Material uniknya yang tidak meyerap air dan mudah dibersihkan serta bobotnya yang ringan mungkin dapat dijadikan alasan kenapa Ia menjadi ratu sepatu disini. Saat hujan, sepatu yang ada di teras menjadi basah, semua mengeluh. Namun, semua keluhan itu seakan sirna ketika kita teringat akan sepatu karet, sepatu ajaib, sepatu yang bisa diandalkan.

Rabu, 23 November 2011


Sepeda, sekarang sering dijadikan alat bantu utk kampanye go green :D
mungkin karna itu jga, IPB ga mau ketinggalan dengan menambah unit sepeda yang bisa dipinjam gratis oleh mahasiswa, termasuk nanda dkk.
jadi sore itu, kita berencana buat ke Taiwan naik sepeda #what??
bukan taiwan beneran, tp kebun kerjasama taiwan dan indonesia dan ipb yang ada di daerah ciburung, atau yg lebih dkenal dgn daerah cifor. rencananya, nnanda ke taiwan buat ngambil foto di majalah, berhubung temen2 yg nanda ajak ke cifor adalah bocah2 recet yg tingkah lakunya lebih kurang sama ama anak SD, jadilah nanda tukang foto mereka pas nyampe disana, hahaha.
mungkin ga cuma tingkah laku kita aja yg kya anak TK, tp tampang2 bocah bersepeda ala kita sukses bikin bapak2, mulai dr yg jaga shelter sepeda, satpam, sampe bapak2 petani yg ngelola kebun berseloroh dengan pesan2 kocak kya 'jangan berantem yaaa', 'jangan nyabur yaaa', 'ati2 kebakar', 'awas ada ular', dll...
o may gaaat bapaak, emang kita sebocah itu yaa??

oke, beranjak dr bapak2, kita skrg ke foto2, kya yg udah nanda bilang td, bocah2 recet itu mnta difotoin kesana kemari kesana kemari, huuufft.
tp nanda senang, karna bisa blajar angle dan seni foto lebih banyak dr mereka, hehe

dan ternyata, bersepada dan hunting foto itu sama enaknya, sama2 bisa bikin kita bersyukur atas nikmat tuhan. bersepeda bisa bikin kita ngerasain angin yang semriwiiiiiing, segeeeerr. hunting foto juga bikin kita bersyukur atas indahnya alam ciptaan tuhan, yg kadang tidak disadari, melalui sebatang lensa. ya., lensa 18mm udah bisa bikin nanda sangat sangat sangat bersyukur atas indahnya alam :D

Selasa, 11 Oktober 2011

Waspadalah!

ini adalah negara yang lucu, dimana banyak orang menggunakan banyak cara untuk menghasilkan uang yang banyak termasuk dengan berbohong, mulai dari bohong yang sedikit sampai yang bohongnya banyak.
dan nanda, merupakan satu dari sekian banyak orang yang pernah menjadi korban penipuan. mulai dari kosmetik abal, produk home shopping, mama minta pulsa, sumbangan kecelakaaan, sumbangan buat orang sakit, sampai yang baru-baru ini, belum nyampe satu jam, nanda hampir dikibulin ama preman.
ehm, begini ceritanya. berawal dari nanda dan mas abror yang bisa dibilang tiap malam ke kampus, sekedar download film, nyari referensi tugas, atau buat ngelepas kangen aja, haha. dan seperti yang lainnya kita dituntut untuk lihai mencari spot yang kenceng internetannya, ga banyak nyamuk, dan enak buat pacaran, hehe. dan sekarang, kita punya tempat favorit baru, kalo dulu di KPM skrng di AGH lantai dua, berhadapan dgn parkiran dosen agh, walau banyak nyamuk, tp ngenetnya kenceng dan tenang dari lalu lalang orang, setidaknya kita jd ngerasa punya 'ruang privasi' baru disitu.
dan malam ini, ada mas-mas yg lewat deket kita sktar jam 9an gtu, nanda pikir itu satpam baru, dia anteng banget merhatiin semua barang2 yang ada disekitar kita, termasuk kantong kresek baju mas abror yang kena telor, biasalah, euphoria ulang tahun.
mas aneh itu udah lewat, kita kembali lega, nanda ngerjain tugas, mas abror pun ngenet dan kita punya dunia masing-masing sampai jam 11an lewat.
jeng jeeeeng, adegan dimulai, pas kita lagi ngerapihin barang krna mau balik, mas aneh td dateng lagi, dan langsung minta KTP mas abror, wah...romannya udah ga enak nih. dan ternyata benar, mas aneh itu nuduh kita udah macem2 disana pas td lg ngenet. uwooooww, dahsyat sekali saudara2, nanda jd sedikit marah, mas abror juga kayanya gtu. lantas nanda nampik semua tuduhan mas-mas aneh itu, "yaela mas, kalo kita mau ngapa2in mah ngapain disini, mending kita di kosan aja lebih enak", dan nanda nyodorin KTM nanda ke mas aneh itu, sebenernya nanda takut kalo bakal di eksekusi ke pos satpam, ga kebayang kalo kita langsung dikawinin, tp toh nanda ga salah apa2, ngapain takut. tp mas td malah bilang kalo dia udh mergokin 3 kali di tempat disana, mgkn maksudnya kita orang ke4, tp mas aneh itu ga ngambil KTM nanda, cuma lirak lirik. nanda kesel, ngajakin mas abror langsung balik. e ga taunya mas aneh td ngikutin kita ampe udah mau nyampe parkiran, "kok kita diikutin sih mas?", nanda risih ama mas aneh itu, dan dia bilang "sebelumnya maaf mas, mba....", nanda ngeliatin mas aneh itu sambil mikir kalo dia mau bilang kita harus ke pos satpam pusat dulu buat ngelapor kalo kita emg ga salah. tp ternyataaaa "...adek saya skrg sedang dirawat di rumah sakit, jd saya mohon bantuannya".
"sorry ya mas, kita mahasiswa, sama-sama ga punya duit"
mas aneh itu ngeliat nanda dgn tampang sok melas, huek
hoh, nanda tau ternyata itu modusnya, pura2 mergokin kita dan minta KTP biar dia bisa malakin kita pas kita minta balik KTP kita, gaya lu basi mas, hahaha
"mas, salam ya buat adeknya yg di rumah sakit biar cepet sembuh"
dan kita piun capcus balik sambil ngedumel, mas aneh itu kayaknya sengaja nungguin kita beres dan sok-sok jd petugas satpam biar kita takut, haha.
maap ya mas, harusnya kamu minta sumbangan ke rumah presiden, bukan ke kampus, buaya kok dikadalin toh maaas mas, haha.

Minggu, 28 Agustus 2011

nanda ga pernah minta !!

seburuk atau seindah apapun fisik seseorang, pastinya dia ga pernah minta untuk jadi kayak gtu, begitu juga dengan nanda.

Nanda, yang sekarang mau masuk ke umur 20, tapi masih dengan berat badan setara anak SMP, oke fine. Apapun itu, bagaimanapun itu, nanda tetap bersukur, karna ini pemberian tuhan, sekalipun nanda ga pernah ngeluh ama postur badan segini.
apapun kata orang "ih nanda, kurus banget sih lo", " ih nanda, tangan lu segede gagang sapu, pengen gue patahin", "ih nanda, gue takut megang tangan lo, takut patah".
dan masih banyak lagi ungkapan serupa dari orang2 yang merasa postur tubuhnya sempurna, nanda terima semuanya, karna emang kenyataannya gitu, postur tubuh kalian lebih sempurna dan lebih cantik dari nanda !!!.

Mungkin kalian semua mikir nanda ga pernah makan, kurang gizi, dan sebagainya.., heloooo listen to me, orang kurang gizi itu ga bisa berpikir jernih, ga punya prestasi, lemes, tapi apakah kalian ga pernah tau untaian prestasi nanda, mana ada orang kurang gizi yang berhasil jadi juara 1 plus juara umum di sekolah selama 12 tahun berturut-turut, ga kegeser !!, mana ada orang kurang gizi yang berhasil tembus beasiswa S1 di PTN favorit, makanya pikir dulu sebelum ngomong !!, mungkin tulisan ini agak sombong, tapi ini kenyataan yang harus diketahui oleh orang-orang yang menghina nanda.

Mungkin juga menurut kalian nanda males makan, ga pernah minum vitamin, tapi tahukah kalian, nanda udah hopeless buat banyak makan, karna semua yang nanda makan seolah ga jadi daging, mungkin kalian tau alasannya kalo baca postingan 'kenapa saya kurus' di blog ini. Semua obat, susu, vitamin, udah nanda minum, obat medis sampe obat syirik paranormal juga udah nanda coba, tapi semuanya sama, badan nanda tetep ga bisa gemuk. Bagi yang belum tau artinya hopeless, cari di kamus atau google translate.

Dan sekarang, selama hampir dua puluh tahun terkurung dalam tubuh ceking ini, inilah satu kata dan satu-satunya liburan yang paling menyakitkan buat nanda, bahkan sekarang, orangtua -mama- nanda sendiri aja udah ngerasa malu punya anak yang kurus kayak nanda, dengan santai mama nanda bilang kalo dia malu pergi ama nanda, dengan nada tinggi dia bilang nanda kayak mayat, dengan marah-marah dia selalu menunjukkan kekecewaan karna uangnya yang selama ini habis untuk menafkahi nanda ternyata ga berdampak buat badan nanda. Coba dipikir, bagaimana rasanya ketika orangtua kita sendiri pun sudah tidak menerima keadaan fisik kita, anaknya sendiri. Setau nanda, yang namanya orangtua pasti akan selalu mendukung dan menyemangati anaknya, mengangkatnya ketika ia terjatuh dan membesarkan hati anaknya ketika ia merasa terhina, tapi malah.. orangtua nanda sendiri yang merasa malu dengan keadaan nanda. Demi Allah, nanda mohon ampun jika nanda menjadi durhaka kepada orangtua nanda, khususnya mama nanda, karna sekarang, sudah timbul kebencian dan kemuakan akan suasana rumah yang dulu nanda harap menajadi tampat nanda mengadu akan lelah dan sakitnya menjalani hidup dengan kondisi fisik berbeda dengan orang pada umumnya, nanda muak selalu dibanding-bandingkan dengan orang lain, sempat terpikir apakah orangtua nanda tidak pernah merasa bangga atas segala prestasi yang sudah nanda capai, apakah orangtua nanda tidak pernah menyadari bahwa prestasi yang nanda punya belum pernah diraih oleh anak teman2 mama nanda, bahkan anaknya yang lain, tidakkah mama nanda sadar, lalu mengapa dengan tanpa dosa mama nanda melontarkan rasa malunya dihadapan nanda, pernahkan terpikir betapa sakitnya ketika orangtua kita sendiri sudah tidak menerima keadaan anaknya.

Demi Allah, nanda tidak pernah meminta untuk jadi seperti ini, dan nanda tidak pernah mengeluhkan keadaan ini, nanda bersukur masih punya tangan dan kaki yang lengkap walau hanya sebesar gagang sapu, tapi mengapa orangtua nanda berlaku seperti itu kepada nanda..??
Tuhan, sungguh aku tidak ingin durhaka, tapi aku benci dengan keadaan seperti ini, aku kecewa pada orangtua ku yang kini tidak lagi menjadi tempat ku mengadu atas sakit dan luka yang kurasakan. Aku benci menerima perlakuan pahit atas apa yang tidak pernah aku pinta. :'(