Kamis, 09 Agustus 2012

Surat Cinta untuk Desa Banjarsari II

Surat ku yang kedua cukup pendek, hampir sama dengan yang dahulu, memahami arti cinta dari Desa Banjarsari.

Cinta itu basah, mengapa?. Harusnya kamu ingat kalau kamu, sang buah cinta ayah bunda, berasal dari sesuatu yang basah, *ups
Cinta itu basah, seperti tanaman poskesdes yang tumbuh subur kalau ia basah.
Cinta itu basah, seperti mesin sanyo yang tiba2 menyala di siang hari dan membasahi lantai kamar mandi.
Cinta itu basah, seperti balong disamping rumah inap kami.
Cinta itu basah, seperti kolam dibawah plang SMP PLUS AL MOENIR yang menjadi penyambung cinta kami pada tanaman2 poskesdes.
Cinta itu basah, seperti air mata kami yang terkuras ketika teman kami sakit sepulang dari poskesdes.
Cinta itu basah, seperti hujan yang mencintai bumi lewat airnya. Tapi, sayang sekali desa Banjarsari, dia sudah lama tidak dibasahi hujan.
Cinta itu basah, seperti tisu yang kami basahi ketika lokakarya desa tempo hari.
Cinta itu basah, seperti hari ini, kami membasahi pipi gembil kami, baju kami, baju Bu Lurah, baju haifa, baju halfi, baju teh fitri, baju teh hani, baju bi imas, baju syifa, dan baju ibu-ibu tua didepan rumah kami.

Cinta itu ternyata basah, ketika bahagia kamu membasahi pipimu karna terharu, ketika sedih karna cinta, kamu juga menangis tersendu2, dan ketika kedua orangtuamu merasakan cinta, kamu pun dibuat melalui sesuatu yang basah, hehehe
Published with Blogger-droid v1.6.6

3 komentar:

  1. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    Bersabarlah dalam bertindak agar membuahkan hasil yang manis.,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    BalasHapus
  2. hmmmm . . .. ternyata ada juga yang mempostingkan tentang desa banjarsari...itu ada kata2 "dibawah plang SMP PLUS AL MOENIR"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih, harapannya biar besok kalau ada yg KKP, KKN, atau KKM di desa banjarsari dapat info tambahan dari blog ini min. Makasih udah mampir :)
      Maaf baru balas, hehe

      Hapus